Sejarah Tol Jagorawi, Jalan Bebas Hambatan Pertama di Indonesia
Anda harus tahu sejarah Tol Jagorawi, jalan bebas hambatan pertama yang ada di Indonesia. Untuk Anda yang sering melewati arah dari atau ke Jakarta, Cibubur, Citeureup, Bogor, dan juga Ciawi.
Pasti sudah tidak asing dengan adanya jalan bebas hambatan tersebut. TOL (tax on location) artinya ialah pembayaran pajak di lokasi. Sehingga para pengendara dikenakan biaya apabila lewat tol tersebut.
Mengenal Sejarah Tol Jagorawi
Tol pertama yang dibangun dan juga termasuk paling tua di Indonesia ialah Jagorawi (Jakarta Bogor Ciawi). Infrastruktur tersebut dibangun sepanjang 59 km.
Pencetus ide itu kali pertama ialah Raden Soediro, Walikota Jakarta periode 1953-1960. Ide pembangunan tersebut awal mulanya ketika perekonomian Jakarta sedang menipis setelah mengeluarkan banyak dana untuk membangun.
Jalan Soedirman dan M.H Thamrin menghabiskan banyak dana daerah. Tapi ide tersebut ditolak oleh hampir semua anggota dewan. Sebab risikonya terlalu besar yakni bisa menghambat lalu lintas jadi terhambat.
Bahkan beberapa diantaranya juga berpikiran jika jalan berbayar tersebut bisa menyebabkan perpecahan layaknya masa kolonial. Memang sejarah Tol Jagorawi ini cukup panjang dan di tahun 1970, Sutami kembali mengatakan ide itu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL), Sutami mengusulkan ide tersebut kembali karena ruas jalannya sudah tidak mampu atasi masalah macet. Akhirnya Presiden Soeharto menyetujui gagasan tersebut.
Kemudian proyek jalan bebas hambatan pertamanya dimulai tahun 1973, di mana menghubungkan 3 daerah yakni Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Total panjang lintasannya 59 km dan menghabiskan biaya sampai 350 juta per km.
Jagorawi sendiri termasuk jalan tanpa hambatan paling tua yang ada di Indonesia dan jadi proyek pertama memakai APBN negara serta hutang luar negeri. Kontraktor yang ditunjuk pemerintah dari Korea Selatan.
Berdasarkan sejarah Tol Jagorawi, proses pembangunannya memerlukan waktu sampai 5 tahun lamanya dan 9 Maret 1978 baru diresmikan Soeharto. Dihadiri Sutami, Tjokropranolo (Gubernur DKI Jakarta), dan Aang Kunaefi (Gubernur Jabar).
Pembangunan Tol Jakarta Bogor Ciawi
Selama proses pembangunan, pemerintah memilih kontraktor asing dari Korea Selatan, Hyundai Co. Selain itu juga menggandeng konsultan supervisi dari AS, Ammann-Whitney dan Trans Asia Engineering Associates.
Tentunya memilih kontraktor asing itu mendatangkan banyak kontroversi dari beragam kalangan sebab dianggap tidak memperhatikan peranan dari anak bangsa. Namun Soeharto mengatakan jika akan banyak orang Indonesia yang turut andil.
Jagorawi ini dikerjakan 89 tenaga pengendalian bina marga kementrian PUTL. Kemudian 129 pengawas pekerjaan serta 2.711 pelaksana pekerja, semuanya dari Indonesia. Lalu 7 pengawas AS, dan Korea Selatan 172 pekerja.
Sampai tanggal 9 Maret 1978, ruas Jakarta (Cawang), Cibinong panjangnya sekitar 27 km. Berdasarkan sejarah Tol Jagorawi, Soeharto meresmikannya jadi jalan bebas hambatan pertama di Indonesia.
Satu tahun kemudian, peresmian ruas Cibinong-Bogor serta Bogor-Ciawi dilakukan. Untuk operasional dari jalan tersebut, Jasa Marga Cabang Jagorawi berhasil diciptakan. Pengoperasian tok itu jadi sejarah lahirnya jasa marga.
Terutama menjadi perusahaan pengembang serta operator dari jalan bebas hambatan di Indonesia. Jagorawi sendiri juga dianggap sebagai mahakarya sebab struktur konstruksinya mash sangat prima serta lanskap hijau ditata apik.
Bahkan dari sejarah Tol Jagorawi, berhasil mendapatkan sertifikat bintang tiga oleh internasional road assessment programme (iRAP). Akhir tahun 2021, penghargaan itu diberikan Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat (PUPR).
Fakta Unik Sejarah Tol Jagorawi
Pembangunan jalan bebas hambatan ini tentunya bukan tanpa tujuan. Berikut ini ada beberapa fakta menarik mengenai pembangunan dari Tol Pertama Indonesia.
1. Tokoh pencetus gagasannya
Sosok pertama yang mengeluarkan ide pembuatan jalan bebas hambatan pertama ini ialah Raden Seodiro Hardjodisastro. Soediro merupakan pendidik serta politisi pemerintah Indonesia serta menjabat jadi Walikota Jakarta periode 1953-1960.
Soediro juga keluarkan kebijakan memecah wilayah Jakarta jadi 3 Kabupaten yakni jakarta Utara, Pusat, serta Selatan. Soediro juga mengatakan mengenai RT (rukun tetangga), RW, (rukun warga) dan RK (rukun kampung).
2. Tol terbaik dan pertama di Indonesia
Mulanya ide jalan tersebut ditolak banyak dewan hingga akhirnya era Soeharto menyetujuinya kemudian dibangun tahun 1973. Sekarang sejarah Tol Jagorawi menjadi jalan bebas hambatan pertama serta terbaik di Indonesia.
Sampai sekarang keberadaannya tetap diandalkan, apalagi hubungkan 3 kawasan yakni jakarta, Bogor, dan Ciawi. Tentunya jalan itu akan sangat membantu pertumbuhan perekonomian dari sisi wisata, logistik, atau lainnya.
3. Dana fantastis
Seperti penjelasan sebelumnya, biaya yang dibutuhkan untuk membangun jalannya sekitar 350 juta rupiah per km. Tentu uang tersebut berasal dari APBN dan hutang negaranya.
Pemerintah sediakan anggaran pembangunan jalan bebas hambatan pertama sebanyak 10,3 juta USD (30 persen total biaya). Sisanya dilakukan pinjaman ke negara lain yakni AS sebanyak 22,8 juta USD.
Pasti banyak orang tidak menyangka jika Jagorawi jadi jalan tol pertama di Indonesia. Tentunya Anda harus tahu sejarah Tol Jagorawi, mulai dari pembangunan hingga besarnya biaya yang dikeluarkan negara.